Hari Strategi Konservasi Sedunia
By. endang_sufi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Konservasi berarti pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian. Hari Strategi Konservasi Dunia diperingati pada tanggal 6 Maret karena pada tanggal tersebut di tahun 1980 dirilis sebuah dokumen bertajuk World Conservation Strategy (WCS) melibatkan 31 negara dunia. WCS diinisiasi oleh United Nations Environment Programme (UNEP) bersama dengan World Wildlife Fund (WWF) dengan International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
Hal yang melatar belakangi adalah :
- Kemampuan manusia tanpa tanggung jawab dalam mengeksploitasi sumber daya alam.
- Tindakan dan tanggung jawab dalam skala lokal atau regional, tetapi dalam skala global
Tujuan utama Strategi Konservasi Dunia adalah untuk memajukan pembangunan berkelanjutan melalui konservasi. Dan dalam mencapainya, dokumen tersebut menjabarkan tiga Strategi, yaitu:
- Menjelaskan kontribusi konservasi sumber daya kehidupan terhadap keberlangsungan hidup manusia dan pembangunan berkelanjutan;
- Mengidentifikasi isu konservasi yang diprioritaskan dan kebutuhan utama dalam menanganinya;
- Menawarkan metode efektif untuk mencapai tujuan strategi.
Adapun manfaat dari konservasi adalah :
- Manfaat secara ekologi adalah terlindunginya keanekaragaman hayati melalui keseimbangan ekosistem, sehingga terbebas dari ancaman kepunahan. Keseimbangan ekosistem yang tercipta dapat menghindarkan manusia dari bencana dahsyat, seperti banjir bandang dan kekeringan.
- Manfaat secara ekonomi adalah tersedianya sumber sandang, pangan dan papan yang berkelanjutan. Selain itu jika dikelola dengan baik maka dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan
Metode Konservasi, secara umum metode konservasi lingkungan dibagi menjadi 2 yaitu :
- Konservasi secara in-situ, adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati, baik berupa flora ataupun fauna, yang dilakukan di habitat asli spesies tersebut. Lingkungan yang akan menjadi lokasi konservasi harus masih berada dalam kondisi yang layak dan terjaga untuk dihuni oleh spesies tersebut.
- Metode konservasi eks-situ adalah upaya pelestarian keaneragaman hayati yang dilakukan di luar habitat aslinya. Lingkungan konservasi secara eks-situ merupakan lingkungan buatan manusia. Konservasi eks-situ menjadi alternatif apabila habitat asli dari suatu spesies sudah rusak, sehingga tidak layak lagi untuk dihuni dan apabila ingin mengembalikan fungsinya juga butuh waktu yang lama.
Nah…… tugas pelajar harus apa?
Sebagai Generasi Emas Pelajar Pancasila harus bisa mengembangkan Profil Pelajar Pancasila Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Elemen Akhlak kepada Alam, yaitu Sebagai bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila mengejawantahkan akhlak mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Pelajar Pancasila menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi. Ia juga menyadari bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan lingkungan alam. Pelajar Pancasila juga senantiasa reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran tentang konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam. Kesadarannya ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup peduli lingkungan, sehingga ia secara aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Selamat Hari Strategi Konservasi Sedunia Tahun 2022
No comments:
Post a Comment